Selasa, 18 Mei 2010

kolom RIZKIE DYCA (153080283)

SESUMBAR HAMBAR TAK PENGARUHI PRESTASI

Tak hanya calon presiden dan wakil presiden yang mampu melambungkan hati para calon pemilih namun jaga setingkat pemilihan walikota sama saja. Sangat menarik mengingat sesumbar Joko Widodo pada pemilu tahun 2000 yaitu akan memajukan PERSIS SOLO dengan membeli pemain asing berkelas dan pelatih yang berlisensi A agar PERSIS SOLO menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia saat itu. Fakta yang terjadi setelah Joko berhasil menjadi walikota sangat jauh dari sesumbarnya.

Janji pemain asing dan pelatih yang tidak terealisasi dan ditambah lagi masih teringat masalah penundaan gaji para pemain dan staff official PERSIS SOLO. Mengenaskan jika melihat prestasi stadion Manahan Solo yang merupakan salah satu stadion terbaik di Indonesia yang sering menjadi tempat laga penentuan suatu kompetisi. Kini malah PERSIS SOLO turun kasta di Divisi Utama saat diberlakukannya sistem baru kompetisi persepakbolaan Indonesia bernama Indonesia Super Liga (ISL). Kini Joko mengulangnya membuat sesumbar pada pilkada 2010.

Kegiatan sesumbar yang sedang marak-maraknya dilakukan para pencari kedudukan dikursi pemerintahan harusnya mulai ditinggalkan karena memang model ini harus dirubah. Kegiatan membodohi masyarakat tak perlu lagi dilakukan karena masyarakat saat ini juga lebih pintar dalam memilih. Solusi yang tepat adalah kesadaran, kejujuran dan kebutuhan ahnya itu saja intinya tanpa melakukan sesumbar-sesumbar tidak jelas.

Tidak ada komentar: